Jomblo, Prinsip atau Nasib ?

Hey mblo, mungkin bagi para jomblo pernah denger sapaan seperti itu dan itu nge-buat kita para jomblo nyesek banget, sudut pandang seseorang mengenai jomblo itu berbeda-beda, tapi kebanyakan pandangan seseorang mengenai jomblo itu berkonotasi negatif, yaitu jomblo didefinisikan sebagai orang yang selalu sediri, sering galau, update status gak jelas, susah move on dan segala macam, padahal gak semua jomblo itu ngenes-ngenes amat kok ! padahal banyak dari mereka yang punya pacar hidupnya lebih ngenes dari pada jomblo, iya kan, misalnya nih dalam suatu hubungan ada salah satu diantara keduanya sering disakitin, tapi tetep aja mau bertahan, alasannya sih katanya udah terlanjur sayang.. arghh bagi gua mah bodoh kalo bilang terlanjur sayang, iya elu sayang sama dia, nah dia sayang gak sama elu? *Mikir*  buka mata kamu gaes, "sayang itu saling membahagiakan bukan saling menyakitkan" . jadi stop pacaran kalo gak bisa ngerasa bahagia. logikanya sih gini, kalo dalam suatu hubungan terus rasionya lebih banyak sedihnya dari pada senengnya, ya itu mah bukan pacaran namanya, tapi penderitaan dan nyiksa diri sendiri, bahkan ada yang tiap hari itu berantem, karena kurangnya komuikasi yang baik, dan saling curiga satu sama lain karena kurangnya kepercayaan. oke cukup !!!
nah sekarang kalo bicara tentang jomblo, apakah sebuah prinsip atau nasib? menurut gue itu sih tergantung gimana para jomblo menyikapinya, ada beberapa faktor yang menyebabkan jomblo itu dikategorikan sebagi prinsip, yang pertama, biasanya mereka para jomblo masih fokus untuk studi, karier atau pekerjaanya, karena mereka tidak ingin dulu diribetkan dengan masalah asmara yang dapat merusak masa depannya, sehingga mereka yang mengatakan jomblo sebagai prinsip selalu berfokus pada apa yg menjadi tujuannya.
yang kedua mereka yang memlih jomblo sebagai prinsip itu karena mereka ingin menghindari hal-hal yang berbau maksiat, tau sendiri kan gimana rusaknya gaya pacaran remaja sekarang, jadi dia lebih memilih menghindarinya agar tak terjerumus ke lembah kemaksiatan dan lebih memilih untuk memperbaiki diri untuk dapat jodoh yang baik dan berkualitas. gua kasih tau nih yaa.. jodoh itu ibarat cerminan diri, yang baik dapat baik, dan yang buruk dapat buruk..
nah sekarang, kalo jomblo dikatakan sebagai nasib itu sih menurut gue anggapan orang-orang yang lemah, gak punya kemauan dan pendirian. banyak dari mereka beralasan susah buat jatuh cinta lagi, karena terlanjur sakit hati dan benci sama lawan jenisnya. sehingga gak mau lagi pacaran dan lebih memilih menyendiri dan merenungi nasibnya, terus ada yang bilang susah move on dari mantannya, alasannya sih ya sederhana gak bisa nemuin kenyamanan selain sama dia, ya ada benernya juga sih tapi itu bukan menjadikan kamu untuk tidak bisa jatuh cinta lagi, karena betapun sakitnya karena cinta obat terbaik adalah jatuh cinta lagi !
terus ada yang bilang susah buat nayri pacar yang pas, dan sesuai keinginan,  ya iyalah susah, mau nyari yang sempurna ? yaa gak bakalan ketemu lah gaes, setiap manusia diciptain dengan kelebihan dan kekurangannya masing².. kebanyakan mereka hanya melihat dari fisik, ya gak munafik juga sih pasti yg pertama fisiknya dulu, tapi buat apa juga fisik bagus tapi gak ada kenyamanan didalamnya, karena  sesungguhnya "jika kamu mampu merasa nyaman dengan seseorang karena kekurangannya, disitulah kamu benar-benar menemukan cinta yang sejati"
oke cukup sekian saran gua sih buat yang masih jomblo, Fokus dulu sama studi, karier atau pekerjaanmu agar sukses sedini mungkin, maka pendamping pun akan datang dengan sendirinya. jangan takut untuk tidak dapat jodoh, karena Tuhan telah menciptakan manusia untuk berpasang-pasangan, jika ingin jodoh baik maka perbaikalah dirimu.
buat yang sudah pacaran, segeralah perbaikilah gaya pacaran kalian, terutama buat kaum hawa jaga diri kalian baik-baik jangan sampai masa depan kalian terhalang hanya karena sebuah hubungan terlarang. sekian dulu Artikel dari " lelaki Jomblo yang ingin mendapatkan cinta tapi terhalang oleh cita-cita"

Komentar