Sepucuk surat untuk "Ibu"

Teruntuk ibuku, wanita yang paling kusayangi..
Ibu,
Apa kabar dirumah? Apakah ibu baik-baik saja ? Aku harap ibu
dalam keadaan sehat, dan semoga ibu selalu dalam lindungan-nya, Amiin
Ibu,
maafkan segala kesalahanku selama ini, aku belum bisa menjadi anak seperti yang ibu inginkan.  aku sering tak menghiraukan perintah ibu, bahkan aku selalu membantah semua perkatanmu bu..
Sejak dari lahir aku sudah merepotkanmu bu, mulai dari mengganggu waktu istirahat ibu hanya karena tangisanku ditengah malam itu, hingga rewelnya aku saat. Mau makan bu..
Ibu pula dulu yang menjagaku sepanjang malam, agar tidurku tetap lelap tanpa adanya satupun gigitan nyamuk dibadanku, Tapi apa balasanku kepadamu bu?

Saat tumbuh dewasa aku sering sekali tak izin jika aku bermain keluar bersama teman-temanku, walau sebenarnya aku hanya bermain kerumah temanku bu, tapi aku selalu membuat ibu khawatir,
Sering sekali aku meninggalkan ibu sendiri dirumah, bahkan saat ibu sakit pun aku lebih memilih bermain dengan teman-temanku, alangkah bodohnya anakmu ini bu...
padahal jika aku sakit ibu lah satu- satunya orang yang Paling khawatir tentang keadaanku, tidak hanya itu saat sakit pun aku masih merepotkan ibu. Dengan meminta apapun yang menjadi keinginanku.Sungguh, maafkan aku ibu,

ibu,
mungkin aku adalah anak yang paling tak tahu diri, Karena aku selalu menyusahkanmu bu, aku belum bisa menemani ibu seutuhnya dan membimbing adik-adiku seperti harapan ibu.
Saat aku pulang, seringkali aku
menangis, melihat raut wajah ibu yang terlihat semakin melipat, keriput. Tubuh yang dulu berdiri kuat sekarang sudah mulai rentah, rambut yang dulu hitam sekarang muali memutih, inilah bu hal yang paling aku benci saat aku tumbuh dewasa, harus melihat ibu bertambah tua..
Begitu besar perjuangan ibu untuk menjadikanku manusia
seutuhnya. Ingin rasanya aku pulang kepangkuan ibu, agar aku bisa menemani ibu sepenuhnya tapi ibu pula lah yang meminta agar aku tetap menuntut ilmu, walau aku tau begitu berat perjuangan ibu untuk membiayaiku, Aku juga tau, seringkali ibu merasa kesepian saat ayah bekerja dan adik-
adikku sekolah. Tapi ibu tak pernah
mengeluh, ibu tetap menyuruhku untuk tetap menuntut ilmu, bahkan ibu berusaha menghilangkan kesepian itu dengan mengerjakan berbagai hal yang bisa untuk menambah uang jajanku..
Ibu,
Aku hanya memiliki untaian kata yang selama ini telah membuat hati kecilku menangis saat menyadari bahwa lisan ini tak mampu mengungkapkannya, maafkan
aku ibu,,
Ibu,
Entah harus bagaimana langkahku
untuk membalas semua kebaikan ibu kepadaku selama ini. Aku tak punya nyawa yang kuat seperti saat ibu melahirkanku di dunia ini, tak pula mempunyai kasih sayang yang besar seperti belas kasih ibu kepadaku, bagitupun dengan materi. Aku tak punya uang banyak untuk memenuhi keinginan ibu yang tertunda karena kebutuhanku, tapi aku punya masa depan bu, aku ingin masa depanku hanya untuk ibu, menempuh cita-cita seperti harapan ibu kepadaku. Seperti rentetan doa yang ibu haturkan kepada Allah untukku. Aku ingin seperti yang ibu harapkan. Aku janji bu, Aku akan membuat ibu tersenyum, secepat mungkin aku akan menyelsaikan study ku, aku ingin ibu tersenyum bangga melihatku memakai toga, mungkin ini awal aku membuat ibu tersenyum, tapi aku janji bu, aku akan berusa untuk bisa membuat ibu tersenyum karena aku..
Terima kasih bu atas semua penorbananmu untuku, Aku sayang ibu sekarang dan selamanya..

Komentar