Mantan

Masih kuingat dengan jelas, gimana susahnya aku buat bisa dapetin cintamu, gimana susahnya aku cari perhatian kamu, dan gimana gigihnya aku memperjuankanmu, kadang dalam kesendirianku aku masih saja memikirkanmu, masih saja kangen dengan sikap kamu yang suka marah-marah, cerewet, bawel dan suka nyari-nyari kabarku jika aku belum menghubungimu, kangen rasanya denger suara kamu yang setiap pagi menyapaku via telpon dan ngasih ucapan selamat pagi buat aku walau dengan nadamu yg masih serak-serak itu, dan juga tak lupa setiap malam selalu mengingatkanku untuk tidak tidur terlalu larut disertai dengan ucapan selamat tidur darimu, kadang sesaat aku ingin kembali dimasa saat aku masih bukan siapa-siapa kamu, masa masa malu malu saat bertemu dan masa masa Pdkt, dimana dimasa ini semuanya itu terasa lebih indah.
masih inget gak kamu, kalo kita dulu saling cemburu? Padahal aku bukan siapa-siapa kamu dan kamu juga bukan siapa-siapa aku, haha lucu ya rasanya kalo inget kejadian itu, saling cemburu tapi belum ada status.

Kamu dulu yang selalu buat aku tersenyum, buat aku semngat dan juga selalu mengingatkanku untuk tidak lupa melaksanakan kewajibanku sebagai umat muslim yaitu sholat lima waktu, serta kamu yang jadi alarm ku untuk mengingatkanku makan, masih terbayang tawamu yang riang saat aku membawa makanan kesukaanmu serta dulu aku yang selalu menemanimu menyelsaikan tugas-tugasmu itu sampai senja memisahkan pertemuan kita waktu itu. Lucu memang waktu kamu bilang kangen banget sama aku, padahal baru saja kita bertemu, tapi asal kamu tau, aku juga ngerasa kangen banget sama kamu padahal 5 menit yang lalu kita baru bertemu, ya mungkin inilah kekuatan cinta. Kamu. Juga yang dulu kusebut dalam setiap doaku untuk bisa menjadi ibu dari calon anak-anakku, ternyata Tuhan belum merestui itu, sehingga Tuhan memisahkan kita dengan cara yang baik ini. Namun aku bersyukur dulu bisa membuatmu tersrnyum karena ulahku yang konyol itu..
Walau sekarang kita bukan siapa siapa lagi, tapi aku masih memperhatikanmu dalam setiap doaku agar tuhan memberi pengganti yang lebih baik dariku,
Kini kamu menjadi Mantanku, walau mantan bukan berarti kita harus saling menjauh, saling memfitnah, dan saling membuka kejelekan masing. Karena bagiku mantan itu bukan temanku bukan pula musuhku tapi dia bagian dari masa laluku yang harus segera mungkin aku lupakan, mantan bukan sesuatu yang harus dibenci karena aku yakin dengan rencana Tuhan yang memisahkanku denganmu pasti ada sesuatu yang lain yg akan Tuhan berikan kepadaku, karena Tuhan tidak akan mengambil sesuati dariku keculai menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik lagi. Yakin dan percaya skenario Tuhan itu pasti berakhir dengan happy ending.
Dan kini aku tau ada seseorang yang sudah memiliku, aku harus belajar mengiklhaskanmu walaupun itu sulit bagiku, tapi aku yakin aku pasti bisa melupakanmu dan kenangan kenangan itu. Aku pun harus ikhlas melihatmu bahagia bersama dia yang bisa buatmu selalu tersenyum. Aku hanya ingin bilang kepadamu, terima kasih sudah pernah memberi warna dalam hidupku.
Kamu yang kusebut mantan telah mengajariku arti kehilangaan,arti mengikhlaskan dan arti merelakan, kamu yang kusebut mantan menjadikan aku lebih kuat, lebih dewasa dalam menyikapi maslah, karena mantan adalah bagian dari masalau yang akan kujadikan pelajaran dimasa depan untuk menjalin hubungan yang lebih baik lagi yang nantinya tidak ada lagi kata "mantan" lagi, tapi hanya mau yang memisahkanku dengan calon pendampingku nanti. Aku juga ingin berterimah kasih dengan penggantiku, karena dia telah menunjukan sesorang yang tidak setia, dan aku selalu yakin laki-laki yang baik akan dapat jodoh yang baik, begitu juga sebaliknya karena tukang rusuk dan pemiliknya tidak pernah tertukar.

Komentar